MGMP SOSIOLOGI SMA KOTA TEGAL

MGMP SOSIOLOGI SMA KOTA TEGAL
Forum untuk peningkatan profesonalitas Guru

Jumat, 04 Juni 2010

BELAJAR SOSIOLOGI DENGAN MULTI MEDIA

Oleh : Noerhidayah S.,S.Sos. (Ketua MGMP Sosiologi Kota Tegal/ Guru SMA 3 Kota Tegal
(Disarikan dari hasil penelitian "Strategi Pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri/ Swasta se-Kota Tegal ; Suatu Studi Deskripsif )

Pembelajaran adalah proses rangsangan dan gerak balas siswa. Dalam rangsangan itu terkandung pesan intelektual, emotif dan afektif. Pesan akan lebih mudah ditangkap oleh siswa apabila tersajikan melalui media empirik yang beranekaragam, seperti film, slide, foto, grafik serta diagram. Dari media inilah siswa terpacu untuk mengeluarkan ide, konsep atau membantu mereka mencerna sesuatu yang abstrak.
Dengan fasilitas empirik itu sesuatu yang abstrak atau bersifat historis direduksi pada suatu kenyataan yang bisa diinderai. Dengan demikian, persepsi temporal dan kebutuhan untuk mempelajarinya bisa muncul. Apabila siswa dilengkapi dengan insentif yang memadai maka kemampuannya untuk berasosiasi dan beradaptasi pun dapat diperoleh dengan segera.
Berkaitan dengan aktualisasi fasilitas empirik ini, tidak ada salahnya bagi guru untuk menjadikan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam masyarakat sebagai topik aktual dalam pembelajaran. Hal ini penting dilakukan agar siswa berimpresi positif bahwa sebenarnya pengetahuan itu bisa diperoleh lewat lingkungan sekitarnya, dan bahkan pengetahuan itu terjadi dan sudah ada dalam dirinya. Yang harus mereka lakukan sekarang adalah memposisikannya secara konseptual dan tercerna dalam strata yang diajukan oleh Bloom. Agar hal ini bisa terjadi maka guru perlu mempersiapkan skenario pembelajaran yang tepat dan sesuai.
Di bawah ini diberikan salah satu contoh pembelajaran yang menggunakan strata intelektual dan multimedia. Sebelum guru tampil di depan siswanya, guru sudah memikirkan atau memiliki konsep tertentu tentang topik yang ingin dibahas. Konsep itu tidak lain berupa sasaran kompetensi dan suasana yang ingin dibangun dalam pembelajaran. Dalam bahasa khas standarisasi nasional disebut dengan istilah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) berupa penetapan indikator pencapaian kompetemsi dan tujuan pembelajaran dari suatu topik bahasan. Misalnya, suatu topik mengenai Dampak-Dampak Negatif dari perubahan sosial. Indikator pencapaian kompetensinya adalah siswa dapat memahami dampak-dampak negatif dari perubahan sosial dan mengekplorasi pengalaman inderawinya serta mempunyai perspektif tertentu terhadap dampak-dampak tersebut. Kompetensi yang harus dimiliki siswa setelah pelajaran itu selesai ialah menyebutkan dampak-dampak negatif dari perubahan sosial, menghubungkan dampak yang satu dengan dampak yang lain, menjelaskan kebijaksanaan yang ditempuh pemerintah, siswa dapat mengobjeksi kebijaksanaan tersebut, memberikan alternatif pemecahan dan siswa dapat mempunyai konsep sendiri tentang usaha-usaha mengatasi dampak negatif perubahan sosial.
Guru dapat menggunakan pendekatan rasional atau fungsional untuk topik ini karena selain guru menyampaikan konsep atau teori yang harus dicerna oleh siswa, guru juga menginginkan perilaku tertentu yang harus dimiliki oleh siswa, seperti aktivitas membaca koran/majalah atau mengangkat situasi-situasi hidupnya. Dalam pembelajaran, guru boleh menggunakan tiga metode sekaligus yaitu metode ceramah, diskusi dan tugas. Tentu saja guru harus terlebih dahulu mencari referensi buku, media massa dan pengalaman-pengalaman aktual pada lingkungan sekitarnya.
Pada sesi pembahasan guru dapat menyajikan informasi mengenai perubahan sosial, seperti pengertiannya, faktor penyebab urbanisasi, contoh-contoh mengenai dampak positif dan negatif perubahan sosial. Uraian itu disajikan terstruktur, singkat dan jelas.
Untuk membangkitkan perhatian dan menarik minat siswa maka sebelum memulai topik itu, terlebih dahulu disajikan gambar, foto, film atau slide OHP yang berhubungan dengan dampak-dampak negatif perubahan sosial. Guna merangsang ingatan dan pengetahuan siswa, mereka diberi kesempatan untuk berkomentar atau menyampaikan tanggapannya masing-masing terhadap apa yang disajikan itu. Guru juga boleh menanyakan apakah mereka mempunyai cerita atau pengalaman yang mirip sama. Bagaimana mereka memberikan tanggapannya masing-masing terhadap cerita atau pengalaman itu. Guru kemudian menghubungkan realitas atau kesan inderawi itu dengan topik bahasan yang ingin dipelajari. Setiap jawaban yang diberikan selalu ditanggapi dengan penguatan materi yang tepat.
Guru menjelaskan pengertian perubahan sosial dan faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial serta memperlihatkan contoh-contoh positif dan negatif dari perubahan sosial serta menyebutkan salah satu kebijaksanaan yang ditempuh oleh pemerintah, misalnya untuk mengatur jarak kelahiran, maka program Keluarga Berencana dilaksanakan.
Demi melibatkan peran aktif siswa, maka mereka dibagi dalam kelompok-kelompok dan mendiskusikan dampak-dampak negatif itu, membandingkan dampak yang satu dengan yang lain. Mereka menjelaskan strategi yang pernah mereka atau pemerintah lakukan. Melihat keunggulan dan kelemahannya dan mengemukakan alternatif pemecahan baru. Guru bisa melakukan gerak mendekati, mengunjungi kelompok-kelompok itu dan menanyakan kesulitan apa yang dialami siswa dalam tugas itu.
Hasil diskusi kelompok dilaporkan dan masing-masing kelompok memberikan kritik dan tanggapan atas hasil diskusi itu. Kemudian, sebagai moderator guru memberikan masukan seimbang terhadap yang masih kurang. Salah seorang siswa diminta menyimpulkan hasil diskusi. Sebagai bahan tugas dan sekaligus mengevaluasi konsep yang dimiliki siswa, guru menyampaikan salah satu dampak positif dan negatif dari perubahan sosial dan meminta siswa membeberkan solusi yang sudah pernah diambil pemerintah, menemukan kelemahan dan kelebihannya, mencari solusi alternatif serta memikirkan langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi jumlah penduduk dengan menggalakkan program Keluarga Berencana.

HASIL SELEKSI GURU PEMANDU SOSIOLOGI TAHUN 2010

Baru-baru ini kami dari MGMP Sosiologi SMA Kota Tegal telah mengikuti Seleksi Guru Pemandu Sosiologi yang diadakan oleh Lembaga Pemjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Tengah pada hari Kamis, 15 April 2010 jam 08.00 - 13.30 bertempat di LPMP Jateng, Jalan Kyai Mojo, Srondol Semarang. Calon yang ikut seleksi Guru Sosiologi SMA Kota Tegal yaitu :
a. Siti Hajar, S.Sos. SMA Negeri 3 Tegal
b. Erni Ekawati, S.Sos. SMA Negeri 4 Tegal
c. Puji Mustikaningrum SMA Negeri 5 Tegal
d. Dra. Umyati SMA Negeri 5 Tegal
e. Dra. Nurlatifah SMA Al Irsyad Tegal
f. Dra. Chamidah SMA Al Irsyad Tegal
g. E. Prabowo W., S.Pd. SMA Pius Tegal
h. Drs. Mukhlasin SMA Muhammadiyah Tegal
i. Prihatin Endah S.,SE. SMA Ihsaniyah Tegal

berdasarkan hasil seleksi Guru Pemandu, diambil 3 (tiga) orang yang diangkat sebagai Guru Pemandu Sosiologi SMA Kota Tegal yaitu :
a. Siti Hajar, S.Sos. SMA Negeri 3 Tegal
b. Erni Ekawati, S.Sos. SMA Negeri 4 Tegal
c. Puji Mustikaningrum SMA Negeri 5 Tegal

Selamat kepada rekan yang mendapat amanah sebagai Guru Pemandu Sosiologi SMA Kota Tegal. Mari kita rapatkan barisan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalitas kita sebagai guru.

Info sementara : Training of Trainer (ToT) Guru Pemandu Sosiologi SMA in Service 1 Insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 25 s.d. 27 Juni 2010. Surat undangan menunggu surat dari LPMP dan surat tigas dari Dinas Pendidikan Kota Tegal.