MGMP SOSIOLOGI SMA KOTA TEGAL

MGMP SOSIOLOGI SMA KOTA TEGAL
Forum untuk peningkatan profesonalitas Guru

Jumat, 28 Agustus 2009

MATERI PROSES PERUBAHAN SOSIAL











PROSES - PROSES PERUBAHAN SOSIAL



Standar Kompetensi : Memahami dampak perubahan sosial

Kompetensi Dasar : 1.1 Menjelaskan proses perubahan sosial di masyarakat

Indikator : - Mendeskripsikan bentuk-bentuk perubahan sosial

- Memberikan contoh faktor pendorong perubahan sosial

- Memberikan contoh faktor – faktor penghambat perubahan sosial





PENGANTAR

Apabila kita telaah lebih seksama, setiap ,masyarakat manusia selama hidupnya pasti mengalami perubahan-perubahan. Tidak ada satu masyarakat pun yang tidak mengalami perubahan. Pada dasarnya perubahan tersebut merupakan proses modifikasi struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan yang terjadi didalam masyarakat disebut perubahan sosial.

Perubahan sosial merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang perubahan sosial di dalam masyarakat, terlebih dahulu anda harus mampu menjelaskan tentang perubahan sosial, faktor pendorong dan penghambat perubahan sosial , contoh dampak perubahan sosial , tantang global terhadap eksistensi jati diri bangsa serta pemikiran atau gagasan untuk mengatasi memudarnya jati diri bangsa. Hal tersebut sangat penting untuk anda ketahui, karena sebagai bagian dari masyarakat ilmiah anda dituntut untuk dapat menganalisis perubahan sosial yang terjadi didalam masyarakat.

Untuk memudahkan anda dalam mempelajari materi tentang perubahan sosial dalam mata pelajaran ini, maka materi modul 2 ini disusun ke dalam 3 (tiga) kegiatan belajar berikut :

1). KB.1. Bentuk-bentuk perubahan sosial

2). KB.2. Faktor Pendorong Peubahan Sosial

3). KB.3. Faktor Penghambat Perubahan Sosial

Pada akhir kegiatan belajar disediakan soal-soal latihan atau tugas yang harus Anda kerjakan. Di bagian belakang modul ini disediakan kunci jawaban. Pergunakan kunci jawaban tersebut setelah Anda selesai mengerjakan latihan dan tugas Anda. Dengan demikian Anda dapat menilai atau mengukur kemajuan belajar Anda sendiri. Pelajari modul ini kegiatan demi kegiatan, sehingga seluruh kegiatan belajar Anda dapat Anda kuasai dengan baik dan benar.

Apabila Anda masih belum paham benar, bacalah berulang-ulang dengan lebih cermat, diskusikan dengan teman dan guru Anda, atau tanyakan kepada orang yang menguasai benar masalah itu, bisa pula dengan banyak membaca koran, majalah, dan sebagainya.

Selamat belajar, semoga sukses !


4. 1. Kegiatan Belajar 1

BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL


4.1.1. URAIAN MATERI

1. PENGERTIAN

Perubahan sosial memiliki makna yang sangat luas dan mencakup berbagai segi kehidupan manusia seperti ekonomi, sosial dan politik. Karena itu, perubahan sosial budaya yang terjadi dalam suatu masyarakat menyangkut perubahan nilai, pola perilaku, organisasi sosial, pelapisan sosial, kekuasaan serta segi kemasyarakatan lainnya. Secara umum perubahan sosial diartikan adanya ketidaksesuaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan baru yang dapat saja tidak serasi fungsinya dengan pola kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Setelah anda mengetahui tentang ruang lingkup perubahan perubahan sosial, berikut ini akan disajikan pendapat para ahli tentang pengertian Perubahan sosial.

· Selo Soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap dan perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

· Kingsley Davis menyatakan bahwa perubahan sosiasl adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.

· John Lewis Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.

· Mac Iver melihat perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan sosial (sosial relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.

· Wilbert Moore mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan penting dari pola-pola perilaku dan interaksi sosial.

· Robert H. Lauer mendefiniskan perubahan sosial sebagai perubahan dalam segi fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan manusia, mulai dari tingkat individual hingga tingkat dunia.

Perubahan sosial dapat pula berupa kemajuan (progress) atau bahkan kemunduran (regress). Dalam arti kemajuan, perubahan yang terjadi dalam masyarakat mampu menciptakan kemudahan-kemudahan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan disini dapat diartikan sebagai proses pembangunan masyarakat ke arah yang lebih baik.

Dalam arti kemunduran, perubahan yang terjadi dalam masyarakat pada aspek tertentu membawa pengaruh yang kurang menguntungkan. Misalnya penggunaan tenaga mesin di pedesaan mengakibatkan nilai kegotongroyongan masyarakat menjadi luntur, bahkan hilang.

Secara sosiologis, kita dapat mengetahui bahwa perubahan sosial akan selalu mengikuti suatu pola dan arah tertentu yang dapat dipelajari. Selama ini para ahli telah berupaya untuk mempelajari proses perubahan sosial dan mencoba untuk mengerti sifat dan pola perubahan sosial di dalam masyarakat.. Dibawah ini akan anda pelajari juga 2 (dua) teori utama pola perubahan soaial yaitu :

a. Teori Siklus

Teori siklus melihat perubahan sebagai sesuatu yang berulang-ulang. Apa yang akan terjadi sekarang pada dasarnya memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang ada sebelumnya. Didalam pola perubahan ini tidak tampak batas-batas antara pola hidup primitif, tradisional dan modern. Pola perubahan ini dapat digambarkan pada bagan di bawah ini :

Para penganut teori siklus juga melihat adanya sejumlah tahap yang harus dilalui oleh masyarakat. Namun mereka berpandangan bahwa proses perubahan masyarakat bukanlah berakhir pada tahap akhir yang sempurna melainkan berputar kembali ke tahap awal untuk peralihan selanjutnya.Oswald spengler (1880 – 1936) seorang ahli fillsafat Jerman, berpandangan bahwa setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan. Proses perputaran itu memakan waktu sekitar seribu tahun. Pitirim Sorokin (1889-1968), seorang ahli Sosiologi Rusia yang melarikan diri ke Amerika setelah meletusnya revolusi, berpandangan bahwa semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan yang berputar tanpa akhir. Ketiga sistem kebudayaan tersebut adalah sebagai berikut :

· Kebudayaan ideasional

Kebudayaan ini didasari oleh nilai-nilai dan kepercayaan terhadap unsur adikodrati (supernatural).

· Kebudayaan idealistis

Kebudayaan ini berisi kepercayaan terhadap unsur adikodrati dan rasionalitas berdasarkan fakta saling bergabung dalam menciptakan masyarakat yang ideal.

· Kebudayaan sensasi

Dalam kebudayaan ini, sensasi merupakan tolok ukur dari kenyataan dan tujuan hidup.

Sorokin menilai bahwa peradaban barat modern merupakan peradaban yang rapuh dan tidak lama lagi akan runtuh dan selanjutnya akan berubah menjadi kebudayaan ideasional yang baru. Arnold Toynbee (1889-1975) seorang sejarawan Inggris, juga menilai bahwa peradaban besar berada dalam siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan dan kematian.

b. Teori perkembangan

Penganut teori ini percaya bahwa perubahan dapat diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu, seperti perubahan dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang kompleks. Masyarakat tradisional menggunakan peralatan yang terbuat dari bahan seadanya melalui proses pembuatan secara manual, seperti alat-alat pertanian maupun alat-alat rumah tangga. Teknologi ini kemudian berkembang menjadi teknologi canggih yang pada intinya bertujuan mempermudah pekerjaan manusia. Pola perubahan ini dapat digambarkan seperti pada bagan di bawah ini :

Teori ini dikenal dengan teori perkembangan atau linier. Teori perkembangan dibagi menjadi dua yaitu teori evolusi dan revolusi. Penganut teori evolusi berpandangan bahwa masyarakat secara bertahap berkembang dari primitif, tradisional, dan bersahaja, menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju. Herbert spencer, seorang sosiolog dari Inggris, berpendapat bahwa setiap masyarakat berkembang melalui tahapan yang pasti. Sementara Emile Durkheim mengatakan bahwa masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organic. Solidaritas mekanik merupakan cara hidup masyarakat tradisional yang cenderung mengedepankan keseragaman sosial yang diikat oleh ide bersama. Sedangkan solidaritas organic merupakan cara hidup masyarakat yang lebih maju dan berakar pada perbedaan daripada persamaan. Masyarakat ini menurut Durkheim terbagi secara beragam dalam proses diferensiasi kerja. Max Weber melalui teori evolusinya berpandangan bahwa masyarakat berubah secara linier dari masyarakat yang diliputi pemikiran mistik dan takhayul menuju masyarakat yang rasional. Penganut teori revolusi, seperti Karl Marx berpandangan bahwa masyarakat berubah secara linier namun bersifat revolusioner. Marx lebih lanjut mengatakan bahwa masyarakat feodal akan berubah secara revolusioner menjadi masyarakat kapitalis. Jadi pada dasarnya suatu masyarakat akan berkembang ke arah tertentu

5. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL

Para ahli sosiologi membedakan bentuk-bentuk perubahan sosial menjadi beberapa bentuk yaitu :

1. Perubahan Lambat (evolusi)

Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama. Perubahan ini biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Proses perubahan seperti ini dinamakan evolusi. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyakat hanya berusaha menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Ada beberapa teori tentang evolusi antara lain :

1.1. Unilinear Theories of Evolutions

Teori ini berpendapat bahwa manusia dan masyarakat termasuk kebudayaannya akan mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan-tahapan tertentu dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks dan akhirnya sampai ke tahap yang sempurna. Pelopor teori ini antara lain adalah August Comte dan Herbert Spencer. Suatu variasi dari teori tersebut adalah cyclical Theories yang dipelopori oelh Vilfredo Pareto. Pareto berpendapat bahwa masyarakat dan kebudayaannya mempunyai tahap-tahap perkembangan yang membentuk lingkaran, dimana suatu tahap tertentu dapat dilalui secara berulang-ulang.

1.2. Universal Theory of Evolution. Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut Herbert Spencer prinsip teori ini adalah bahwa masyarakat merupakan hasil perkembangan dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen, baik sifat maupun susunannya.

1.3. Multilined Theories of Evolution. Teori ini lebih menekankan pada penelitian penelitian terhadap tahap-tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, mengadakan penelitian tentang pengaruh perubahan sistem mata pencaharian dari sistem berburu ke sistem pertanian terhadap sistem kekeluargaan dalam sebuah masyarakat.

2. Perubahan secara cepat (Revolusi)

Perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat dinamakan revolusi. Didalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan terlebih dahulu atau tanpa direncanakan dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu yang lama. Contohnya, revolusi industri di Inggris merupakan perubahan dari produksi tanpa mesin menuju ke tahap produksi dengan menggunakan mesin. Perubahan tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului oleh suatu pemberontakan. Contohnya revolusi kemerdekaan di Indonesia dan Revolusi Perancis.

Secara sosiologis, persyaratan berikut ini harus dipenuhi agar suatu revoluasi dapat tercapai yaitu :

· Harus ada keinginandari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan. Didalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk mencapai keadaan yang lebih baik. Misalnya Revolusi Perancis.

· Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan. Contohnya revolusi di Cuba yang dipimpin oleh Fidel Castro.

· Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja.

· Ada tujuan konkrit yang dapat dicapai. Artinya tujuan tersebut dapat diamati oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu.

· Harus ada momentum yang tepat untuk melakukan revolusi, yaitu saat dimana keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan. Contohnya, revolusi 17 agustus yang terjadi di Indonesia adalah suatu momentum yang tepat. Kemerdekaan merupakan keinginan rakyat Indonesia yang waktu itu sudah merasakan kejamnya perlakuan penjajah. Hal ini dibarengi dengan munculnya sosok pemimpin yang dapat menampung aspirasi rakyat serta waktu pencetusan yang tepat dimana saat itu terjadi kekosongan pemerintah setelah menyerahkan Jepang kepada sekutu pada tanggal 17 Agustus 1945.

3. Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

a. Perubahan Kecil. Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya, perubahan mode pakaian tidak akan membawa pengaruh berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya.

b. Perubahan Besar. Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan startifikasi masyarakat. Misalnya kepadatan penduduk di pulau Jawa telah melahirkan berbagai perubahan seperti lahan sempit, pengangguran tersamar kian nampak di desa-desa, banyak wanita dan anak-anak menjadi buruh, petani yang tidak memiliki tanah menjadi buruh tani. Dengan demikian, timbul bermacam-macam lembaga hubungan kerja, lembaga gadai tanah. Timbul pula kesenjangan yang dapat memicu konflik atau perpecahan yang akhirnya bisa sampai pada tahapan disintegrasi sosial.

4. Perubahan yang dikehendaki (Intended Change) atau Perubahan yang direncanakan (Planned Change) dan Perubahan yang tidak dikehendaki (Unintended Change) atau Perubahan yang tidak direncanakan (Unplanned Change).

a. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sedangkan cara-cara untuk mempengaruhi masyarakat dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu dinamakan rekayasa sosial (sosial engineering) atau sering pula dinamakan perencanaan sosial (sosial planning). Misalnya, lahirnya undang-undang perkawinan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 10 Tahun 1963, membatasi kaum laki-laki terutama pegawai negeri untuk mempunyai istri lebih dari satu kecuali ada alasan tertentu yang kuat.

b. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan merupakan perubahan-perubahan yang terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat. Misalnya, kecenderungan yang terjadi sekarang, seperti pada pelaksanaan upacara adat perkawinan yang hanya menampilkan sebagian kecilnya (cuplikan). Hal ini sebetulnya tidak dikehendaki masyarakatm , tetapi karena alasan-alasan tertentu seperti biaya yang mahal, waktu yang cukup lama, akhirnya masyarakat banyak mengikutinya.

Dalam kenyataannya, perubahan yang dikehendaki dengan tidak dikehendaki mempunyai kaitan yang erat. Misalnya, kemajuan teknologi pertanian seperti penggunaan traktor. Perubahan ini merupakan perubahan yang direncanakan atau dikehendaki. Bagi para petani kemajuan atau penggunaan traktor juga membutuhkan waktu yang relatif sedikit dibandingkan dengan menggunakan bajak dan kerbau. Namun, timbul akibat sampingan yang memang tidak dikehendaki masyarakat, seperti tidak terlihatnya lagi nilai kebersamaan atau kegotongroyongan warga untuk mengerjakan lahan pertaniannya secara bersama-sama. Semakin banyak buruh tani yang kehilangan pekerjaannya karena tenaganya telah digantikan oleh mesin yang tidak membutuhkan banyak tenaga manusia.

5. Perubahan Struktur dan Perubahan Proses

Selain bentuk-bentuk yang telah disebutkan diatas, perubahan sosial dapat pula kita bedakan atas dua bentuk, yakni perubahan structural dan perubahan proses.

a. Perubahan struktural, yaitu perubahan yang sangat mendasar yang dapat menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Misalnya, penggunanan alat-alat pertanian yang serba canggih.

b. Perubahan Proses, yaitu perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Misalnya, perubahan kurikulum dalam bidang pendidikan. Sifatnya menyempurnakan kekurangan- kekurangan yang terdapat dalam perangkat atau dalam pelaksanaan kurikulum sebelumnya.

4.1.2. RINGKASAN

  1. Perubahan sosial adalah perubahan lembaga sosial dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, nilai, sikap dan perilaku individu dan kelompoknya
  2. Ada dua teori utama perubahan sosial yaitu : teori siklus dan teori perkembangan.
  3. Bentuk-bentuk perubahan sosial antara lain : revolusi, evolusi, perubahan yang direncanakan, perubahan yang tidak direncanakan, perubahan progress, perubahan regress, perubahan besar, perubahan kecil.


4.1.3. UJI KOMPETENSI / ULANGAN HARIAN 1

  1. Perubahan sosial adalah semua perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya dan yang mencakup didalamnya nilai-nilai dan pola perilaku diantara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat

Pengertian tersebut dikemukakan oleh ...

a. Samuel Koenig

b. Mac Iver

c. Selo Soemardjan

d. Kingsley Davis

e. Gillin dan Gillin

  1. Jika di dalam masyarakat terjadi perubahan terhadap struktur sosial dan hubungan sosial, maka hal itu disebut sebagai perubahan ....

a. kebudayaan

b. organisasi

c. masyarakat

d. sosial

e. sosial dan budaya

  1. Sosiolog berikut yang mengembangkan teori evolusi Darwin dalam menjelaskan perubahan sosial adalah ....

a. Arnold Toynbee

b. Karl Marx

c. Herbert Spencer

d. Max Weber

e. Emile Durkheim

  1. Manakah dari contoh-contoh di bawah ini yang menunjukkan perubahan progress ...

a. listrik masuk desa menyebabkan kenalakan remaja

b. siaran televisi menyebabkan anak malas belajar

c. banayk wanita yang berpakaian minim

d. penemuan komputer mempercepat pekerjaan manusia

e. pemakaian robot dan mesin menyebabkan pengangguran

  1. Perubahan mode pakaian dan gaya rambut dapat dikategorikan sebagai perubahan yang pengaruhnya kecil. Hal ini dikarenakan ...

a. selalu menguntungkan kaum muda

b. hanya diikuti oleh golongan tertentu

c. hanya berhubungan dengan kebutuhan sekunder

d. tidak ada hubungan dengan kebutuhan sekunder

e. perubahan diciptakan oleh kaum pedagang

  1. Contoh dari perubahan cepat dan mendasar adalah ………..

a. Model pakaian

b. Revolusi industri

c. Hukum pewarisan

d. Undang-undang perkawinan

e. Pembauatan alat-alat

7. Perubahan sosial di masyarakat dapat terjadi apabila ….

a. masyarakat sadar akan kekurangannya

b. menyangkut sesuatu yang esensial

c. adanya tekanan dari pihak luar

d. dibutuhkan kelompok minoritas

e. terjadi pertentangan nilai dan norma

8. Contoh perubahan sosial yang bersifat regress antara lain ….

a. masuknya budaya asing

b. gotong royong yang mulai luntur

c. penanganan kejahatan secara terpadu

d. penyuluhan bahaya narkoba

e. revolusi sosial di negara maju

9. Perhatian gambar berikut ini :

Dari gambar di atas dapat ditarik kesimpulan adanya perubahan sosiall dengan pola ….

a. bergelombang

b. linerar

c. menyebar

d. sprral

e. bercabang

10. Contoh perubahan sosial yang bersifat progress adalah ….

a. listrik masuk desa menyebabkan meningkatnya kriminal

b. pemakaian kalkulator menyebabkan siswa malas menghitung

c. penemuan komputer memperlancar sistem informasi

d. penemuan komputer menghambat sistem informasi.

e. Berhasilnya program KB menyebabkan kurangnya tenaga kerja


4. 1. Kegiatan Belajar 2


FAKTOR PENGORONG PERUBAHAN SOSIAL



Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2 ini Anda diharapkan dapat :

2. Menjelaskan Faktor Penyebab perubahan sosial

3. Menjelaskan Faktor pendorong perubahan sosial


4.1.1. URAIAN MATERI

Perubahan Sosial tidak terlepas dari perubahan Kebudayaan

Tahukah anda bahwa perubahan sosial dalam masyarakat tidak lepas dari perubahan kebudayaan ? Mengapa perubahan sosial melekat pada diri suatu masyarakat dengan kebudayaan ? Untuk menjawab pertanyaan di atas, anda harus memperhatikan pernyataan berikut ini .

Perubahan sosial selalu melekat pada diri suatu masyarakat dengan kebudayaan karena disebabkan hal-hal sebagai berikut :

1. Menghadapi masalah-masalah baru

Manusia sebagai masyarakat berbudaya selalu menghadapi masalah-masalah baru yang mengharuskan adanya pemikiran, usaha dan peralatan baru untuk memecahkannya. Contohnya semakin mampu suatu masyarakat untuk membeli kendaraan pribadi, maka semakin banyak pula permasalahan baru yang menuntut pemecahannya. Diantaranya penanggulangan kepadatan dan kemacetan lalau lintas di jalan raya, penanggulangan polusi udara oleh asap kendaraan bermotor, penyediaan parkir, penyediaan tempat penjualan bahan bakar, sistem pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor yang cepat. Oleh karena itu dapat kita katakan bahwa proses perubahan masyarakat tidak akan ada akhirnya, sepanjang masyarakat itu masih eksis.

2. Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris kebudayaan

Bertahannya bentuk-bentuk kebudayaan yang berpola dalam suatu masyarakat sangat tergantung pada hubungan antarwarga masyarakat yang mewariskan kebudayaan tersebut. Tidak semua orang dalam suatu masyarakat memiliki pandangan dan sikap yang sama tentang kebudayaan mereka sendiri. Contohnya : di kalangan masyarakat yang bersandar pada sistem budaya agama tertentu, tidak jarang bermunculan pembaharu-pembaharu yang membawa perubahan seperti adanya gerakan protestanisme dalam kalangan pemeluk agama Kristen dan adanya gerakan wahabi yang merealisir perubahan-perubahan besar dalam pemahaman dan pengalaman keagamaan dalam agama Islam.

3. Lingkungan yang berubah.

Lingkungan tempat suatu masyarakat hidup secara konstan juga berubah sebagai akibat perlakuan manusia. Lingkungan alam termasuk kekayaan alam atau sumber daya alam juga merupakan salah satu sumber dari kecenderungan masyarakat dan kebudayaan untuk berubah.

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN

Anda tentunya tahu bahwa tidak ada satu masyarakat pun yang tidak mengalami perubahan. Setiap masyarakat pasti menginginkan perubahan. Kecenderungan masyarakat untuk melakukan perubahan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

1. Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada

2. Timbul keinginan untuk mengadakan perbaikan

3. Sadar akan adanya kekurangan-kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha untuk menutupinya dengan mengadakan perbaikan.

4. Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.

5. Banyaknya kesulitan yang dihadapi memungkinkan manusia berusaha untuk dapat mengatasinya.

6. Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan ada keinginan untuk meningkatkan taraf hidup

7. Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal yang baru, baik yang datang dari dalam maupun dari luar masyarakat tertentu.

8. Sistem pendidikan yang dapat memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia untuk meraih masa depan yang lebih baik.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUBAHAN SOSIAL

Menurut para ilmuwan sosial, ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan sosial di dalam masyarakat, antara lain :

a. Faktor geografis

b. Faktor teknologis

c. Faktor Ideologis

d. Faktor kepemimpinan

e. Faktor Penduduk

6. Faktor Pendorong Perubahan Sosial

a. Faktor Pendorong

Tahukah anda bahwa perubahan sosial bukanlah suatu gejala yang berdiri sendiri, tetapi selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor terentu ? Secara sosiologis, ada dua faktor pendorong terjadinya perubahan sosial budaya. Kedua faktor tersebut adalah faktor pendorong yang datangnya dari dalam masyarakat sendiri (internal) dan faktor pendorong yang datangnya dari luar masyarakat (eksternal).

1. Faktor internal. Perubahan sosial dapat terjadi karena faktor-faktor yang berlangsung dalam masyarakat itu sendiri. Faktor tersebut antara lain :

· Bertambah atau berkurangnya penduduk

Pertambahan penduduk yang sangat cepat menyebabkan terjadinya perubahan struktur dalam masyarakat, terutama lembaga-lembaga kemasyarakatan. Contohnya, timbul sistem hak milik individual atas tanah, sewa tanah, gadai tanah, dan bagi hasil, yang sebelumnya belum dikenal. Demikian halnya dengan berkurangnya penduduk desa yang mungkin disebabkan karena berpindahnya penduduk dari desa ke kota. Keadaan ini tentu akan mempengaruhi sistem pembagian kerja di daerah tersebut. Misalnya, perpindahan penduduk desa ke kota di Pulau Jawa umumnya dilakukan kaum laki-laki, tidak terkecuali mereka yang sudah berkeluarga. Keadaan ini mempengaruhi sistem kerja dalam masyarakatnya, dimana wanita yang sudah berkeluarga memiliki peran ganda. Di satu sisi mereka sebagai ibu yang berperan untuk mengasuh dan membesarkan anaknya. Di sisi lain, mereka menggantikan sang suami sebagai kepala keluarga yang mempunyai tanggung jawab untuk bekerja di ladang.

· Penemuan- penemuan Baru

Penemuan-penemuan baru dibedakan dalam pengertian invention dan discovery. Invention adalah proses dimana suatu unsur kebudayaan baru dihasilkan dengan mengkombinasi atau menyusun kembali unsur-unsur kebudayaan lama yang telah ada dalam masyarakat. Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan baru, baik berupa alat, ataupun yang berupa gagasan. Discovery dapat menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan sudah menerapkan penemuan tersebut. Seringkali proses dari discovery sampai ke invention membutuhkan suatu rangkaian penciptaan. Contohnya, penemuan mobil dimulai dari usaha seorang Austria, yaitu S.Marcus (1875) yang membuat motor gas pertama. Sebenarnya sistem gas tersebut juga merupakan suatu hasil dari rangkaian ide yang telah dikembangkan sebelum Marcus. Namun demikian, Marcuslah yang telah membulatkan penemuan tersebut. Dialah yang pertama kali menghubungkan motor gas dengan sebuah kereta. Itulah saatnya mobil menjadi suatu discovery.

Perlu anda ketahui juga bahwa penemuan baru pada umumnya dapat mengakibatkan bermacam-macam pengaruh pada masyarakat. Pengaruh-pengaruh tersebut antara lain :

v Penemuan baru akan menimbulkan pengaruh pada bidang-bidang lainnya. Contohnya, penemuan baru seperti radio, akan memancarkan pengaruhnya ke pelbagai arah dan menyebabkan perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga kemasyarakatan dan adat istiadat. Pengaruh tersebut dapat digambarkan seperti pada bagan berikut ini

P


v Penemuan baru mengakibatkan perubahan-perubahan yang menjalar dari satu lembaga kemasyarakatan ke lembaga kemasyarakatan lainnya. Contohnya, penemuan baru kapal terbang telah membawa pengaruh besar terhadap metode berperang yang kemudian kian memperdalam perbedaan antara negara-negara besar (superpower) dengan negara-negara kecil. Pengaruh tersebut dapat digambarkan seperti pada bagan berikut ini :

v

P P1 P2 P3

v Beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan satu jenis perubahan. Contohnya, penemuan mobil, kerta api, dan telepon menyebabkan tumbuhnya lebih banyak pusat-pusat kehidupan di daerah pinggiran kota yang dinamakan suburban.

Pengaruh tersebut dapat digambarkan seperti pada bagan berikut ini :

P1

P2

P3

· Pertentangan (konflik) masyarakat

Pertentangan atau konflik merupakan salah satu sebab terjadinya perubahan sosial dan kebudayaan. Pertentangan dapat terjadi antara inidividu dan individu, antara individu dan kelompok, atau antara kelompok dan kelompok.

Tidak jarang pertentangan antara berbagai kepentingan dapat menimbulkan perubahan. Misalnya :

v Pada etnis Batak yang menganut sistem patrilineal. Apabila seorang ayah meninggal dunia maka anak-anaknya berada di bawah asuhan keluarga almarhum suaminya, walaupun anak-anak tersebut tinggal bersama ibunya.

v Pertentangan antara kelompok muda dan kelompok tua ketika Indonesia sedang dalam proses menuju kemerdekaan yang berakhir dengan peristiwa Rengas Dengklok.

v Terjadinya pertentangan antara kelompok elit politik terhadap kepemimpinan Presiden Gus Dur, atau juga sebelumnya terhadap pencalonan presiden wanita dan sebagainya.

· Terjadinya Pemberontakan atau revolusi

Adanya revolusi atau pemberontakan dalam suatu negara akan menimbulkan perubahan. Misalnya revolusi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 mengubah wajah Indonesia yang tadinya negara terjajah menjadi sebuah negara merdeka. Demikian pula revolusi Amerika tahun 1776, revolusi Rusia tahun 1917, dan revolusi Perancis tahun 1789 yang berusaha menentang kekuasaan yang absolut.

b. Faktor eksternal. Selain dari dalam masyarakat, perubahan sosial budaya dapat juga terjadi karena faktor-faktor yang datang dari luar masyarakat. Faktor-faktor tersebut adalah :

· Lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia

Terjadinya bencana alam, seperti gempa bumi, meletusnya gunung berapi, banjir besar, angin, topan dan sebagainya akan mengakibatkan masyarakat harus pindah ke tempat tinggal yang baru (bedol desa). Mereka harus beradaptasi dengan keadaan alam baru yang menuntut perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya.

· Peperangan

Peperangan dengan negara lain dapat pula mengakibatkan terjadinya perubahan. Karena biasanya negara yang menang dalam peperangan akan memaksakan kebijakannya terhadap negara yang kalah. Bentuk pemaksaan tersebut antara lain adalah dominasi kebudayaan, dominasi politik, dan dominasi ekonomi. Misalnya, Negara Jerman mengalami perubahan ketatanegaraan bahkan ideologi setelah kekalahannya dalam Perang Dunia II. Demikian pula negara Jepang setelah Perang Dunia II mengalami perubahan dari negara agraris militer 4enjadi negara industri yang sangat maju

· Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh timbal balik. Artinya, masing-masing masyarakat selain mempengaruhi juga menerima pengaruh dari masyarakat yang lain. Penyebaran kebudayaan atau pengaruh dari satu daerah ke daerah lain ini dapat terjadi secara langsung ataupun tidak langsung. Proses ini dinamakan diffusi.

Masuknya pengaruh suatu kebudayaan terhadap kebudayaan yang lain dapat dilakukan dengan penetrasi (Penetration). Ada dua jenis penetrasi yang dapat mendorong terjadinya perubahan sosial budaya yaitu :

a. Penetration Pacifique

Penetration pacifique adalah suatu unsur kebudayaan asing yang masuk ke dalam kebudayaan penerima dengan jalan damai atau tanpa adanya suatu paksaan apapun. Penetration pacifique terjadi karena unsur-unsur kebudayaan asing tersebut dianggap lebih baik, lebih unggul, atau lebih sempurna, sehingga kebudayaan masyarakat penerima mau mendukung dan menyambut baik terhadap masuknya kebudayaan dari luar tersebut.

Contohnya :

v Masuknya Iptek dari negara maju ke Indonesia diterima dengan sukarela, sebab akan membawa kemajuan bagi proses pembangunan di Indonesia.

v Masuknya kebudayaan Hindu maupun Islam ke Indonesia, diterima oleh masyarakat Indonesia tanpa adanya paksaan apapun, bahkan mampu beradaptasi dengan kebudayaan setempat.

Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan hal-hal sebagai berikut :

v Akulturasi, yaitu perpaduan dua buah kebudayaan yang menghasilkan suatu bentuk kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan unsur aslinya. Misalnya : bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Contoh lainnya : sistem ekonomi yang diterapkan oleh kebanyakan negara berkembang dewasa ini pada dasarnya meniru sistem ekonomi yang berlaku di negara-negara barat yang sudah maju. Sistem ekonomi ini diiikuti karena dianggap lebih baik, lebih sempurna dan dapat membawa perubahan ke arah kemajuan.

v Asimilasi

Asimilasi yaitu bercampurnya dua buah kebudayaan yang menghasilkan suatu bentuk kebudayaan baru. Proses ini kadang menghasilkan kebudayaan setempat berangsur-angsur lenyap.

v Sintesis

Sintesa diartikan sebagai proses masuknya sebuah kebudayaan dilakukan secara paksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan barat pada zaman penjajahan ke Indonesia disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyaralat.

b. Penetration violente

Penetration violente adalah masuknya kebudayaan asing ke dalam kebudyaan penerima dengan cara paksaan, peperangan, atau penjajahan, yang diawali oleh adanya serangan penaklukan sebagai titik awal dari proses masuknya unsur-unsur kebudayaan asing tersebut.

Contohnya :

v Ketika bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda, banyak unsur-unsur kebudayaan Belanda yang harus diikuti dan ditaati oleh kebanyakan kebudayaan masyarakat Indonesia, misalnya sistem pendidikan Belanda, aturan-aturan dalam sistem pemerintahan, sistem perdagangan, dan sebagainya.

v Ketika Jepang berkuasa dan menjajah Indonesia, masyarakat Indonesia diwajibkan mengikuti upacara-upacara menurut tata cara Jepang, yaitu menghormat matahari terbit, mengakui bahwa Jepang adalah saudara tua, masyarakat harus dapat menyanyikan lagu kebangsaan Jepang, dan sebagainya.




1.1.2. RINGKASAN

1. Faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari dalam (internal) yaitu : bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk, penemuan baru dan adanya pemberontakan/revolusi dalam masyarakat.

2. Faktor penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar (eksternal) yaitu : Lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia, Peperangan, Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

4.1.3. UJI KOMPETENSI / ULANGAN HARIAN 1

1. Perubahan yang disebabkan oleh faktor lingkungan alam adalah

a. terjadinya banjir

b. hujan besar

c. terjadinya bedol desa

d. hama pertanian

e. kebakaran

2. Cara suatu kebudayan yang masuk dengan jalan damai disebut ….

a. Penetration violente

b. Penetration culture

c. penetration civilization

d. penetration pacifique

e. diffusi culture

3. Berikut ini yang bukan merupakan faktor pendorong terjadinya perubahan sosial adalah ….

a. sistem pendidikan yang maju

b. rasa tidak puas terhadap keadaan

c. kebutuhan yang semakin kompleks

d. sadar akan adanya kekurangan dalam kebudayaan

e. mempertahankan adat dan kebiasaan.

4. Di bawah ini yang termasuk ke dalam faktor eksternal penyebab perubahan dan dinamika sosial adalah ….

a. Konflik di masyarkat

b. Adanya penemuan baru

c. peperangan

d. revolusi dan pemberontakan

e. bertambah dan berkurangnya penduduk

5. Berikut ini manakah yang bukan merupakan faktor-faktor pendorong perubahan sosial ….

a. Sistem pelapisan sosial terbuka

b. Toleransi terhadap perubahan-perubahan menympang

c. Masalah-masalah sosial yang timbul seperti kemiskinan

d. Keterbukaan masyarakat terhadap kebudayaan luar

e. Keinginan untuk menjaga stabilitas dan integrasi bangsa

6. Perhatikan pernyatan berikut ini

  1. bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk
  2. adanya akulturas
  3. faktor alam yang berubah
  4. adanya penemuan baru

Dari pernyataan diatas yang termasuk faktor internal dari perubahan sosial adalah ….

a. dan 2

b. dan 3

c. 1 dan 4

d. dan 3

e. dan 4

7. Perubahan mode pakaian dan gaya rambut dapat dikategorikan sebagai perubahan yang pengaruhnya kecil. Hal ini dikarenakan ...

a. selalu menguntungkan kaum muda

b. hanya diikuti oleh golongan tertentu

c. hanya berhubungan dengan kebutuhan sekunder

d. tidak ada hubungan dengan kebutuhan sekunder

e. perubahan diciptakan oleh kaum pedagang

8. Berikut faktor-faktor yang tidak mendorong dan mempengaruhi perubahan sosial yaitu ....

a. nilai dan sikap

b. struktur sosial

c. zaman dan keadaan

d. kependudukan

e. lingkungan alam

9. Setiap masyarakat mempunyai ideologi dasar yang terdiri dari keyakinan dan nilai-nilai yang bersifat kompleks. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan sosial adalah faktor .....

a. penduduk

b. teknologi

c. geografi

d. ideologi

e. kepemimpinan

10. Faktor-faktor yang tidak memudahkan asimilasi adalah....

a. sistem pendidikan yang maju

b. toleransi

c. perkawinan antarsuku

d. simpati

e. kesamaan ekonomi


4. 1. Kegiatan Belajar 3

FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN SOSIAL.


4.1.1. URAIAN MATERI

Faktor penghambat Perubahan Sosial

Disamping ada faktor yang mendorong terjadinya suatu perubahan di dalam masyarakat, terdapat juga beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial budaya. Menurut Soerjono Soekanto faktor yang menghambat terjadinya perubahan sosial yaitu sebagai berikut :

· Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.

Kehidupan terasing menyebabkan suatu masyarakat tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada masyarakat lain yang mungkin dapat memperkaya kebudayaan sendiri.

· Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat

Hal ini dapat disebabkan oleh kehidupan masyarakat yang tertutup sehingga pendidikan tidak maju.

· Sikap masyarakat yang masih mengagungkan tradisi masa lampau dan cenderung konservatif

· Adanya kepentingan-kepentingan yang sudah tertanam kuat (vested interest).

Orang yang selalu mengidentifikasi diri dengan usaha dan jasa-jasanya.

· Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.

Adanya kekhawatiran pada masyarakat akan adanya unsur-unsur luar yang dapat menggoyahkan integrasi dan menimbulkan perubahan pada aspek-aspek tertentu di dalam masyarakat.

· Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap yang tertutup, terutama yang datang dari barat.

Pengalaman pahit selama masih penjajahan, misalnya dapat menimbulkan sikap penuh curiga dan khawatir akan datangnya unsur-unsur baru.

· Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis.

Setiap usaha perubahan pada unsur-unsur budaya rohaniah, biasanya diartikan dengan usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.

· Adat dan kebiasaan tertentu dalam masyarakat yang cenderung sukar diubah.

Sementara ahli Sosiologi yang lain menyimpulkan bahwa faktor penghambat perubahan sosial antara lain :

1. Keterasingan masyarakat

Keterasingan sebuah masyarakat biasanya disebabkan oleh faktor-faktor yang bersifat geografis. Sebagai contoh, suku Badui atau suku-suku di Papua yang mendiami wilayah Lembah Ballem cenderung terasing dari masyarakat luar. Hal ini karena minimnya hubungan yang terjadi antara mereka (masyarakat terasing) dengan masyarakat luar yang dapat dikatakan lebih terbuka.Intinya ada pada komunikasi.

Sedikitnya komunikasi dengan masyarakat luar membuat perkembangan pengetahuan mereka tidak secepat masyarakat di luar suku mereka. Tidak adanya listrik, pesawat televisi, dan media cetak membuat informasi-informasi yang ada di luar tidak dapat mereka tangkap. Kehidupan mereka relatif tetap atau dengan kata lain berubah namun sangat lambat.

2. Alasan ideologi dan agama

Ideologi dan agama merupakan faktor penting yang menghambat proses perubahan sosial, terlebih perubahan sosial yang bersumber dari luar masyarakat. Dengan kata lain, perubahan sosial tidak atau kurang sejalannya dengan ideologi atau agam masyarakat yang bersangkutan. Sebagai contoh dalam bidang agama, proses masuknya budaya-budaya Barat yang tidak sejalan dengan agama tertentu, Islam misalnya, cendrung menemui

3. Tingkat pendidikan yang rendah

4.1.2. RANGKUMAN

1. Faktor-faktor yang menghalangi terjadinya perubahan adalah :

· Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain

· Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.

· Sikap masyarakat yang mempertahankan nilai-nilai tradisi

· Adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam kuat (vested interest)

· Adanya rasa takut terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan

· Prsangka terhadap hal-hal yang baru

· Hambatan yang bersifatideologis

· Adat dan kebiasaan

4.1.3. UJI KOMPETENSI /ULANGAN HARIAN 2

1. Pada umumnya perubahan masyarakat di negara berkembang terhambat karena ..

a. kuatnya masyarakat

b. semua cabang produksi mundur

c. kuatnya tradisi

d. lemahnya tradisi dan norma sosial

e. primitifnya masyarakat

2. Berikut faktor-faktor yang tidak mendorong dan mempengaruhi perubahan sosial yaitu ....

a. nilai dan sikap

b. struktur sosial

c. zaman dan keadaan

d. kependudukan

e. lingkungan alam

3. Faktor-faktor yang tidak memudahkan asimilasi adalah....

a. sistem pendidikan yang maju

b. toleransi

c. perkawinan antarsuku

d. simpati

e. kesamaan ekonomi

4. Berikut ini yang bukan merupakan realisasi dari perubahan sosial adalah ...

a. asimilasi

b. penyesuaian

c. penguasaan

d. difusi

e. pengadaptasian

5. Berikut ini yang bukan sikap mental penghambat pembangunan yang kurang selaras ....

a. berprasangka terhadap perubahan

b. tidak jujur

c. sikap pasrah menerima

d. kurang disiplin

e. hidup royal